Thursday, November 8, 2012

Peran perusahaan terhadap masyarakat sekitar

"PT Freeport Indonesia (PTFI) memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi pembangunan dan penyelenggaraan Pemerintah di Papua, hal ini tidak bisa kita pungkiri."
Hal itu disampaikan Simon Petrus Barru dari Organisasi Kepemudaan (OKP) Pemuda Katolik sekaligus anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua yang bertindak selaku moderator pada diskusi KNPI dengan PTFI bertemakan: "Peran dan Kontribusi PT Freeport Indonesia Dalam Pembangunan di Papua" pada kesempatan Rapat Kerja (Raker) KNPI Provinsi Papua di Jayapura, Rabu (24/3).

"Realitas membuktikan bahwa sebagai mitra jangka panjang kehadiran PTFI di Papua telah ikut mengambil peran dalam pembanguan di Papua khususnya dan Indonesia pada umumnya. PTFI akan tetap berkontribusi dalam pembangunan di Tanah Papua," tambahnya ketika memberikan kesimpulan akhir dari diskusi dan presentasi PTFI yang dipaparkan oleh Manager - Government Relations Jayapura PTFI Anthon Raharusun.
Benediktus mengakui bahwa pihak sekolahnya masih kurang memiliki ketrampilan (skill) dan ilmu pengetahuan (knowledge) untuk itu, bantuan pendampingan dari Departemen Lingkungan PTFI dan unsur terkait pemerintah sangat dibutuhkan. Untuk itu, secara khusus Ia menyampaikan terima kasih kepada Departemen Lingkungan PTFI yang telah membantu melalui program pendampingan lingkungan kepada sekolahnya selama ini.Selain menyampaikan selamat, VP Community Relations PTFI Demianus Dimara mengatakan bahwa PTFI sangat mendukung program sekolah berwawasan lingkungan yang dicanangkan pemerintah. “Untuk dapat terlaksananya sebuah sekolah berwawasan lingkungan, sekolah harus membentuk karakter anak-anak menjadi terbudaya dengan kualitas mental intelektual, emosional dan spiritual yang seimbang untuk memelihara lingkungan sekolahnya. Kiranya SMPN-2 bisa menjadi sekolah percontohan yang prestasinya bukan saja harum di Mimika, tapi juga di tingkat nasional,” tukasnya.Asisten III Setda Mimika Alfred Douw, mengatakan pencanangan SMPN-2 sebagai sekolah berwawasan lingkungan di Mimika sebagai wujud bahwa pendidikan lingkungan hidup sangat penting di jaman sekarang. Pemda Mimika, lanjutnya, terus memberikan perhatian yang serius teradap bidang pendidikan. Salah satu wujudnya dengan mendukung program kementrian pendidikan nasional dan lingkungan hidup untuk mencanangkan sekolah berwawasan lingkungan di daerah ini, khususnya SMPN-2 Mimika.“Atas nama pemerintah daerah, pada hari ini saya mencanangkan SMPN-2 Mimika sebagai sekolah berwawasan lingkungan pertama di Kabupaten Mimika,” katanya.


Dalam presentasinya Anthon Raharusun mengatakan bahwa PTFI berkontribusi melalui pembayaran pajak, royalti, dividen, biaya dan dukungan langsung lainnya, yang pada tahun 2010 mencapai 1,9 miliar dolar AS dan mencapai total 11,4 miliar dolar AS sejak 1992 (Kontrak Karya II). Selain itu juga ikut andil dalam membangun tanah Papua melalui program pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang dilakukan bersama pemerintah dan lembaga masyarakat. Di bidang pendidikan PTFI membantu pembangunan sarana pendidikan, penyediaan beasiswa, membangun dan mengelola Institut Pertambangan Nemangkawi untuk penyiapan tenaga kerja asli Papua. Juga memprakarsai Program "Menambang Sumber Daya Manusia Papua" bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Papua dalam hal ini melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi Papua menyelenggarakan Olimpiade Sain tingkat SMA se Provinsi Papua dan Papua Barat. Juga, PTFI telah berinvestasi sekitar 6,6 miliar dolar AS dalam infrastruktur hingga akhir 2010, dan tahun ini PTFI juga telah selesai membangun lapangan terbang perintis di Mulu, yang berada di atas ketinggian 2.030 meter di atas permukaan laut di desa Tsinga, dataran tinggi Kabupaten Mimika yang diresmikan oleh Bupati Kabupaten Mimika Klemen Tinal SE, MM pada akhir Februari 2011.

Pada kesempatan dialog, beberapa peserta Raker KNPI bertanya antara lain mengenai kesempatan bekerja di PTFI dan pasir sisa tambang (SIRSAT) atau tailings.
Menjawab pertanyaan dan usul-saran tersebut, Anthon Raharusun mengatakan, PTFI memiliki komitmen kuat untuk memberdayakan masyarakat Papua. "Saat ini hampir seperempat staf kami adalah karyawan asli Papua dan kurang dari 2% adalah karyawan asing dari total karyawan sekitar 22.000 orang," tuturnya.

Lebih lanjut Anthon Raharusun menjelaskan bahwa PTFI merekrut calon tenaga kerja sesuai kebutuhan perusahaan dan sesuai mutu yang dibutuhkan. "Tentu saja dalam perekrutan itu harus sesuai kebutuhan di areal kerja, keahlian sesuai bidang yang dibutuhkan, lulus tes masuk, dan beberapa persyaratan lainnya yang harus dipenuhi," katanya.
Mengenai pemanfaatan SIRSAT, kata Anthon, PTFI juga telah mengadakan suatu kerjasama melalui penandatanganan suatu Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk memanfaatkan SIRSAT sebagai salah satu bahan dasar bagi pembangunan infrastruktur di Papua.


Sumber : http://www.ptfi.co.id/news/ebk/gen_ebk.asp?ed=20110407


Pengataman Penulis :

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memikirkan lingkungan sekitar mulai dari masalah lingkungan dan mempedulikan masyarakat seperti memberikan mereka sedikit lapangan pekerjaan di sekitar perusahaan tersebut. Perusahaan seperti ini memang jarang sekali ada di indonesia, yang ada adalah perusahaan yang bisa dibilang sedikit "nakal" seperti memalsukan dokumen amdal, mengexplorasi tambang - tambang secara berlebihan, menebang pohon di hutan secara berlebihan dan membuat hewan hewan pergi dari habitatnya dan menjadi punah, hingga menyuap pejabat setempat agar mau mengusir warga dengan alasan tanah itu milik mereka, dan masih banyak lagi.

Semoga perusahaan luar negeri yang menginvestasikan modal nya di indonesia maupun perusahan dalam negeri, agar lebih peduli dengan lingkungan di sekitarnya dan menjadi perusahaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat di sekitarnya. 





No comments:

Post a Comment