Thursday, November 22, 2012

Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.

Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.


Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.

 Bagaimana super daya manusia di indonesia ?


Indonesia merupakan Negara Kepulauan, negara yang juga memilki jumlah penduduk lebih kurang 200juta, dengan tingkat pertumbuhan penduduk tiap tahunnya lebih kurang 1,2% pertahun.
Bagi saya, mungkin saat ini kualitas sumber daya manusia indonesia sedikit berbeda jika kita lihat dengan kulaitas sumber daya manusia negara-negara yang masih satu kawasan atau Se-Asia seperti Cina dan Jepang. Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang tidak jauh bedanya dengan Cina , juga mampu memiliki kualitas sumber daya manusia yang unggul, kompetitif, dan kreatif.

Negara Cina memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik. Semua penduduknya memilkiki kesibukkan masing-masing. Waktu yang ada dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Contohnya saja; Penjaga toko, di saat dia tidak melayani pembeli, maka ia akan mencari kesibukkan atau mengerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, seperti melakukan aktifitas membaca. Ada lagi yang sering kita lihat ataupun kita dengar kebiasaan penduduk cina, saat menunggu transportasi atau sedang berada di dalam kereta, mereka pun mengisi kesenjangan waktunya dengan membaca, membuat anyaman, origami (seni melipat kertas) dan lain kegiatan lainnya yang memiliki manfaat bagi mereka. Setiap waktu luang yang mereka milikipenduduknya mengisi dengan berbagai kegiatan.

Negara Indonesia juga bisa mencontoh sedikit banyak dari rutinitas yang biasa dilakukan oleh penduduk Cina. Penduduk Indonesia bisa mengisi kesenjangan waktunya dengan melakukan kegiatan apapun yang memiliki manfaat. Mungkin butuh waktu yang lama untuk dapat melaksanakan kgiatan seperti penduduk di Cina.
   


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia   http://ayucintyavirayasti.blogspot.com/2011/03/kualitas-sumber-daya-manusia-indonesia.html


             
Pengamatan / Ulasan :

Sebenarnya sumber daya manusia juga banyak yang memiliki kualitas-kualitas sumber daya manusia yang pintar, cerdas dan kreatif. Banyak orang indonesia yang berprestasi di luar negeri. Namun sayangnya kebanyakan penduduk indonesia yang memiliki prestasi lebih senang membela negara lain atau enggan membela negaranya sendiri, karena mereka anggap mereka kurang mendapat perhatian dari pemerintah.

Kualitas sumber daya manusia di indonesia sebenarnya tidak kalah dengan negara lain. Bila pemerintah memberikan perhatian dan serius menangani sumberdaya manusia di indonesia dengan memberikan fasilitas maupun tunjangan pada mereka.Yang nantinya akan memberikan manfaat bagi kemajuan negara indonesia.

Thursday, November 8, 2012

Peran perusahaan terhadap masyarakat sekitar

"PT Freeport Indonesia (PTFI) memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi pembangunan dan penyelenggaraan Pemerintah di Papua, hal ini tidak bisa kita pungkiri."
Hal itu disampaikan Simon Petrus Barru dari Organisasi Kepemudaan (OKP) Pemuda Katolik sekaligus anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua yang bertindak selaku moderator pada diskusi KNPI dengan PTFI bertemakan: "Peran dan Kontribusi PT Freeport Indonesia Dalam Pembangunan di Papua" pada kesempatan Rapat Kerja (Raker) KNPI Provinsi Papua di Jayapura, Rabu (24/3).

"Realitas membuktikan bahwa sebagai mitra jangka panjang kehadiran PTFI di Papua telah ikut mengambil peran dalam pembanguan di Papua khususnya dan Indonesia pada umumnya. PTFI akan tetap berkontribusi dalam pembangunan di Tanah Papua," tambahnya ketika memberikan kesimpulan akhir dari diskusi dan presentasi PTFI yang dipaparkan oleh Manager - Government Relations Jayapura PTFI Anthon Raharusun.
Benediktus mengakui bahwa pihak sekolahnya masih kurang memiliki ketrampilan (skill) dan ilmu pengetahuan (knowledge) untuk itu, bantuan pendampingan dari Departemen Lingkungan PTFI dan unsur terkait pemerintah sangat dibutuhkan. Untuk itu, secara khusus Ia menyampaikan terima kasih kepada Departemen Lingkungan PTFI yang telah membantu melalui program pendampingan lingkungan kepada sekolahnya selama ini.Selain menyampaikan selamat, VP Community Relations PTFI Demianus Dimara mengatakan bahwa PTFI sangat mendukung program sekolah berwawasan lingkungan yang dicanangkan pemerintah. “Untuk dapat terlaksananya sebuah sekolah berwawasan lingkungan, sekolah harus membentuk karakter anak-anak menjadi terbudaya dengan kualitas mental intelektual, emosional dan spiritual yang seimbang untuk memelihara lingkungan sekolahnya. Kiranya SMPN-2 bisa menjadi sekolah percontohan yang prestasinya bukan saja harum di Mimika, tapi juga di tingkat nasional,” tukasnya.Asisten III Setda Mimika Alfred Douw, mengatakan pencanangan SMPN-2 sebagai sekolah berwawasan lingkungan di Mimika sebagai wujud bahwa pendidikan lingkungan hidup sangat penting di jaman sekarang. Pemda Mimika, lanjutnya, terus memberikan perhatian yang serius teradap bidang pendidikan. Salah satu wujudnya dengan mendukung program kementrian pendidikan nasional dan lingkungan hidup untuk mencanangkan sekolah berwawasan lingkungan di daerah ini, khususnya SMPN-2 Mimika.“Atas nama pemerintah daerah, pada hari ini saya mencanangkan SMPN-2 Mimika sebagai sekolah berwawasan lingkungan pertama di Kabupaten Mimika,” katanya.


Dalam presentasinya Anthon Raharusun mengatakan bahwa PTFI berkontribusi melalui pembayaran pajak, royalti, dividen, biaya dan dukungan langsung lainnya, yang pada tahun 2010 mencapai 1,9 miliar dolar AS dan mencapai total 11,4 miliar dolar AS sejak 1992 (Kontrak Karya II). Selain itu juga ikut andil dalam membangun tanah Papua melalui program pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang dilakukan bersama pemerintah dan lembaga masyarakat. Di bidang pendidikan PTFI membantu pembangunan sarana pendidikan, penyediaan beasiswa, membangun dan mengelola Institut Pertambangan Nemangkawi untuk penyiapan tenaga kerja asli Papua. Juga memprakarsai Program "Menambang Sumber Daya Manusia Papua" bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Papua dalam hal ini melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi Papua menyelenggarakan Olimpiade Sain tingkat SMA se Provinsi Papua dan Papua Barat. Juga, PTFI telah berinvestasi sekitar 6,6 miliar dolar AS dalam infrastruktur hingga akhir 2010, dan tahun ini PTFI juga telah selesai membangun lapangan terbang perintis di Mulu, yang berada di atas ketinggian 2.030 meter di atas permukaan laut di desa Tsinga, dataran tinggi Kabupaten Mimika yang diresmikan oleh Bupati Kabupaten Mimika Klemen Tinal SE, MM pada akhir Februari 2011.

Pada kesempatan dialog, beberapa peserta Raker KNPI bertanya antara lain mengenai kesempatan bekerja di PTFI dan pasir sisa tambang (SIRSAT) atau tailings.
Menjawab pertanyaan dan usul-saran tersebut, Anthon Raharusun mengatakan, PTFI memiliki komitmen kuat untuk memberdayakan masyarakat Papua. "Saat ini hampir seperempat staf kami adalah karyawan asli Papua dan kurang dari 2% adalah karyawan asing dari total karyawan sekitar 22.000 orang," tuturnya.

Lebih lanjut Anthon Raharusun menjelaskan bahwa PTFI merekrut calon tenaga kerja sesuai kebutuhan perusahaan dan sesuai mutu yang dibutuhkan. "Tentu saja dalam perekrutan itu harus sesuai kebutuhan di areal kerja, keahlian sesuai bidang yang dibutuhkan, lulus tes masuk, dan beberapa persyaratan lainnya yang harus dipenuhi," katanya.
Mengenai pemanfaatan SIRSAT, kata Anthon, PTFI juga telah mengadakan suatu kerjasama melalui penandatanganan suatu Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk memanfaatkan SIRSAT sebagai salah satu bahan dasar bagi pembangunan infrastruktur di Papua.


Sumber : http://www.ptfi.co.id/news/ebk/gen_ebk.asp?ed=20110407


Pengataman Penulis :

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memikirkan lingkungan sekitar mulai dari masalah lingkungan dan mempedulikan masyarakat seperti memberikan mereka sedikit lapangan pekerjaan di sekitar perusahaan tersebut. Perusahaan seperti ini memang jarang sekali ada di indonesia, yang ada adalah perusahaan yang bisa dibilang sedikit "nakal" seperti memalsukan dokumen amdal, mengexplorasi tambang - tambang secara berlebihan, menebang pohon di hutan secara berlebihan dan membuat hewan hewan pergi dari habitatnya dan menjadi punah, hingga menyuap pejabat setempat agar mau mengusir warga dengan alasan tanah itu milik mereka, dan masih banyak lagi.

Semoga perusahaan luar negeri yang menginvestasikan modal nya di indonesia maupun perusahan dalam negeri, agar lebih peduli dengan lingkungan di sekitarnya dan menjadi perusahaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat di sekitarnya.